A.
Aplikasi
Psikologi dan Psikologi Pendidikan di PAUD
Psikologi
merupakan ilmu pengetahuan yang scientific
digunakan untuk menunjukkan kepada pengetahuan tertentu ilmu jiwa yang
bercorak ilmiah. Ilmu jiwa meliputi segala pengetahuan, pemikiran, tanggapan,
termasuk segala khayalan dan spekulasi mengenai jiwa. Dalam pendidikan anak
usia dini (PAUD) psikologi ini sangat penting untuk dipelajari dan dipahami
agar mengetahui bagaimana memahami karakteristik secara psikologis anak usia
dini sehingga diharapkan dapat mencapai perkembangan yang optimal di setiap
tahap perkembangannya.
Pemahaman
peserta didik yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci
keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psiologis
sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan. Misalnya pengetahuan
tentang aspek-aspek pribadi, urutan, dan ciri-ciri pertumbuhan setiap aspek,
dan konsep tentang cara-cara paling tepat untuk mengembangkannya. Untuk itu
psikologi menyediakan sejumlah informasi tentang kehidupan pribadi manusia pada
umumnya serta berkaitan dengan aspek pribadi.
Individu
memiliki bakat, kemampuan, minat, kekuatan serta tempo, dan irama perkembangan
yang berbeda satu dengan yang lain. Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin
memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka mungkin
memiliki beberapa persamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam
menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar
program pengajaran serta tingkat keterincian bahan belajar yang digariskan.
Psikologi
pendidikan merupakan salah satu cabang psikologi yang membahas persoalan
psikologis yang bertalian dengan pendidikan termasuk, tinjauan psikologi
mengenai manusia dalam pendidikan (sifat-sifat umum aktifitas manusia,
sifat-sifat khas individu, dan perbedaan dalam bakat. Psikologi pendidikan juga
mempelajari mengenai manusia dalam proses pendidikan (masalah belajar,
perkembangan individu, perubahan individu dalam proses belajar, pengukuran dan
penilaian hasil-hasil pendidikan).
Landasan
psikologis pendidikan adalah suatu landasan dalam proses pendidikan yang
membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta
gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan
usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan
tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan.
Kajian psikologi yang erat hubungannya dengan pendidikan adalah yang berkaitan
dengan kecerdasan, berpikir, dan belajar (Tirtarahardja, 2005: 106).
Cakupan
ruang lingkup yang luas ini menjadikan psikologi pendidikan cukup berperan
dalam penyelenggaraan pendidikan, termasuk pada pembelajaran Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD). Sedangkan PAUD sendiri menjadi salah satu sistem pembelajaran
yang mendapat perhatian tersendiri dari pihak pemerintah, pemerhati pendidikan,
maupun para pendidik dan sebagian orang tua. PAUD dianggap penting dan sangat
perlu dikembangkan, karena sampai usia 4 tahun tingkat kapabilitas kecerdasan
anak telah mencapai 50%, dan pada usia 4 - 8 tahun mencapai 80%, sedangkan
sisanya sekitar 20% diperoleh pada saat anak berusia 8 tahun ke atas. Oleh
karena itu keikut sertaan orang tua, keluarga, masyarakat dan para pendidik
dalam penyelenggaraan PAUD sangatlah diharapkan terutama dalam hal strategi
pembelajaran yang berpusat pada anak, strategi pembelajaran melalui bermain,
bercerita, bernyanyi dan strategi pembelajaran terpadu.
Penyelenggaraan
PAUD yang berbasis pada aplikasi dari psikologi pendidikan diharapkan
menghasilkan generasi yang cerdas, berahlak, bermoral, dan dapat bersaing dalam
berbagai persaingan IPTEK, Budaya dan Sosial yang semakin terasa saat ini.
Kajian
psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori yang mendasari sistem
pembelajaran. Dasar inilah yang penting diterapkan pada anak usia dini. Psikologi
pendidikan membahas tentang teori teori dalam pembelajaran, seperti: teori classical conditioning, connectionism,
operant conditioning, gestalt, teori daya, teori kognitif dan teori-teori
pembelajaran lainnya. Disamping itu,kajian psikologi pendidikan telah
melahirkan pula sejumlah prinsip-prinsip yang melandasi kegiatan pembelajaran.
Nasution (Daeng Sudirwo, 2002) menjelaskan tiga belas prinsip dalam belajar,
yakni:
1.
Agar seorang benar-benar belajar, ia
harus mempunyai suatu tujuan
2.
Tujuan itu harus timbul dari atau
berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dna bukan kaena dipaksakan oleh orang
lain.
3.
Orang itu harus bersedia mengalami
bermacam-macam kesulitan dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang
berharga baginya.
4.
Belajar itu harus terbukti dari
perubahan kelakuannya.
5.
Selain tujuan pokok yang hendak dicapai,
diperolehnya pula hasil sambilan
6.
Belajar lebih berhasil dengan jalan
berbuat atau melakukan
7.
Seseorang belajar sebagai keseluruhan,
tidak hanya aspek intelektual namun termasuk pula aspek emosional, social,
etis, dan sebagainya
8.
Seseorang melakukan bantuan dan
bimbingan dari orang lain
9.
Untuk belajar diperlukan insight. Apa
yang dipelajari harus benar-benar dipahami. Belajar bukan sekedar menghafal
fakta lepas secara verbalistis.
10. Disamping
mengejar tujuan belajar yang sebenarnya, seseorang seiring mengejar
tujuan-tujuan lain.
Komentar
Posting Komentar